Selasa, 14 Juni 2011

Otot Jantung

2.1. Sejarah Jantung
Istilah jantung diambil dari bahasa Latin ” cor “ yang berarti rongga, sebuah rongga, dan organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung. Dan dari bahasa Yunani “ cardia “ berarti jantung, yang berarti salah satu organ yang berperan dalam system peredaran darah.
Jantung adalah bagian lambung yang langsung menempel pada dan mengelilingi ostium cardiacum antara esofagus dan bagian lambung yang menempel langsung pada dan mengelilingi ostium. ( Sumber : Kamus Kedokteran Dorland).

2.2. Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler yang dibentuk oleh organ-organ muscular ( otot ), apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Jantung terletak di dalam rongga dada sebelah depan ( cavum mediastinum anterior ), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma, bagian atasnya ( basis ) terletak dibelakang dan dibawah costa II, sedangkan pangkalnya ( apex ) terdapat di belakang kiri antara costa V dan VI dua jari di bawah papilla mamae. Dan dilindungi dinding thorax, kulit, otot, sternum, costae ( tulang iga ) dan vertebra. Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan, kira-kira panjang 12-14 cm, lebar 8-9 cm dan tebalnya kira-kira 6 cm dan beratnya kira-kira 250-350 gram.
Fungsi jantung adalah sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah sesuai penurunan gradien tekanan. (Sumber : Fisiologi Sherwood)


2.3. Bagian-bagian Jantung
1. Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat dibawah manubrium sterni.Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel kiri dan di medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel dapat dilihat pada potongan melintang.Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, berdinding tipis dengan tebal 4 –5 mm.
2. Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya mengarah ke antero-inferior kiri menjadi apeks kordis.Bagian dasar ventrikel tersebut adalah anulus mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2- 3 kali lipat diding ventrikel kanan. Tebal dinding ventrikel kiri saat diastol adalah 8 – 12 mm.
3. Atrium kanan, darah vena mengalir kedalam jantung melalui vena kava superior dan inferior masuk ke dalam atrium kanan, yang tertampung selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak agak ke depan dibanding dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian antero- superior atrium kanan terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga disebut aurikel.
4. Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang bermuara pada dinding postero – superior atau postero-lateral, masing - masing sepasang vena kanan dan kiri.Letak atrium kiri adalah di posterior-superior ari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus dada tidak tampak.Tebal dindingnya 3 mm, sedikit lebih tebal daripada dinding atrium kanan.

2.4. Lapisan Jantung
Jantung dibungkus oleh selaput pericardium yang terdiri antara lapisan fibrosa dan serosa yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak terjadi gesekan. Perikardium, adalah jaringan ikat tebal yang membungkus jantung. Perikardium terdiri dari 2 lapisan yaitu perikardium visceral ( epikardium) dan perikardium parietal. Lapisan jantung dibagi menjadi 3, yaitu :
 Lapisan endokardium merupakan lapisan dalam
Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel. Endokarium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium merupakan epitel selapis pipih dimana terdapat tight/occluding junction dan gap junction. lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinje.
 Lapisan miokardium merupakan lapisan yang paling tebal
Miokardium, terdiri dari otot polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan atriopeptin, ANF ( Atrial Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi.
 Lapisan epikardium merupakan lapisan paling luar dari jantung
Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan subepikardial dan perikardium parietal. Perikardium viseral terdiri dari mesothelium ( epitel selapis pipih). Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah koroner, saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan ikat.
2.5. Otot ( Musculus )
 Macam-macam otot :
• Otot polos ( dipengaruhi gerakan tak sadar / involunter )
• Otot lurik / otot rangka ( dipengaruhi gerak sadar / volunter )
• Otot jantung ( involunter )
 Bagian-bagian otot :
• Tendon ( urat otot ), bagian ujung otot yang mengecil
• Ventrikel ( empal otot ), bagian tengah otot yang menggembung
• Origo ( pangkal otot ), ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak
• Insersio (tempat melekatnya otot ), ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak
• Normotrofi, otot yang besarnya normal
• Atrofi, otot yang mengecil, lisut
• Hipertrofi, otot yang membesar
• Diskus Interkalaris, bagian khas otot yang merupakan batas
 Karakteristik otot :
• Kontraktibilitas, kemampuan untuk memendek
• Ekstensibilitas, kemampuan untuk memanjang
• Elastisitas, kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang
 Kerja otot :
• Tonus, ketegangan akibat mengerutnya otot ( kontraksi )
• Tetanus, ketegangan maksimum yang terus-menerus
• Fleksi, membengkokkan
• Ekstensi, meluruskan
• Abduksi, menjauhi badan
• Adduksi, mendekati badan
• Depresi, ke bawah
• Elevasi, ke atas
• Supinasi, memutar telapak tangan menengadah
• Pronasi, menelungkup
 Sifat kerja otot pada manusia :
• Otot polos / plain muscle / smooth muscle involunter atau tidak disadari
• Otot lurik / rangka / strirped muscle bekerja dengan volunteer atau disadari
• Otot jantung / heart muscle bekerja dengan involunter atau tidak disadari

2.6. Histologi Otot ( Jaringan Otot )
Jaringan otot tersusun atas sel-sel yang berfungsi untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
 Jaringan otot polos
Otot polos berkontraksi secara refleks ( dipengaruhi gerakan tak sadar ) di bawah pengaruh saraf otonom. Otot polos mempunyai serabut-serabut yang homogen, sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos. Otot polos tersusun dalam dua lapisan, lapisan dalam tersusun melingkar dan lapisan luarnya tersusun memanjang. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah dan saluran pernafasan.
 Jaringan otot lurik / otot rangka
Otot lurik / otot rangka ini berkontraksi menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar ( volunter ). Disebut otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap terang yang berselang-seling melintang di sepanjang serabut. Oleh sebab itu otot lurik juga disebut sebagai otot bergaris melintang. Otot lurik disebut dengan otot rangka karena sebagian besar otot ini melekat pada kerangka tubule. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.


 Jaringan otot jantung
Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan serat otot melintang / otot lurik, ototnya bergaris dan bercabang, tetapi cara kerjanya seperti otot polos yaitu diluar kemauan kita ( dipengaruhi oleh susunan saraf otonom ). Otot jantung juga disebut dengan otot involunter ( tidak dipengaruhi oleh kehendak ). Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar tubuh. Sedangkan fungsi dari otot involunter :
 Propulsi ( dorongan )
Substansi dalam bermacam-macam saluran, misalnya : makanan yang berjalan disepanjang pembuluh darah, sel telur yang berjalan di sepanjang saluran telur ( oviduct ), sperma yang berjalan di sepanjang saluran mani.
 Ekspulsi ( pengeluaran )
Substansi yang ersimpan dalam kantung ( vesica ), misalnya empedu, urine dan feses.
 Regulasi ( pengaturan ) diameter lubang
Untuk mengatur besar kecilnya pupil mata, pylorus lambung, rectum (anus).
 Regulasi ( pengaturan ) diameter saluran
Untuk mengatur besar kecilnya pembuluh darah ( sel-sel darah yang sangat fleksibel sehingga sel-sel darah dapat merubah bentuk dengan segera pada saat sel darah tersebut masuk ke dalam pembuluh darah yang berbeda, misalnya arteri, arteriol, kapiler, venula dan vena ). Dan untuk mengatur besar kecilnya bronkiolus pulmo.
Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot ini memiliki serat bergaris-garis yang sangat terorganisasi seperti otot rangka. Seperti otot polos unit-tunggal, sebagian serat otot jantung mampu menghasilkan potensial aksi, yang menyebar ke seluruh jantung dengan bantuan gap jantung.
Bentuk dari otot jantung terdiri dari beberapa serabut otot yang bercabang dan bersatu dengan serabut disebelahnya yaitu anastomosoma atau sinsitium yang mempunyai garis berwarna gelap dan terang ( tidak sejelas pada otot rangka ), intinya ada di tengah, pada interval tertentu terdapat keeping-keping interkalar ( intercalary disc ) dan pada intercalary disc tedapat jaringan purkinye yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls ( kecepatan 4 m/s ). Kontraksinya secara otomatis dan ritmis.
Otot jantung terdiri dari 3 tipe, yaitu otot atrium, otot ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan sebagai pencetus rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi denngan cara yang sama seperti otot rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus penghantar dan pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif dan menghambat irama serta berbagai kecepatan konduksi sehingga serat ini bekerja sebagai suatu system pencetus rangsangan bagi jantung.

Gbr. Serabut otot jantung
(dari jantung orang dewasa)
2.7. Sifat Otot
1. Secara umum, sifat-sifat otot adalah :
 Kontraktilitas
Kemampuan otot untuk mengadakan respon ( memendek ) bila dirangsang ( otot polos 1/6 kali, otot rangka 1/10 kali )
 Ekstensibilitas sama dengan Distensibilitas
Kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada otot tersebut dan bila otot rangka diberi beban maka uterus berisi fetus.
 Elastisitas
Kemampuan otot untuk kembali ke bentuk & ukuran semula setelah mengalami ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek).
 Irritabilitas sama dengan Eksitabilitas
Kemampuan otot untuk mengadakan respon bila di rangsang.
2. Sifat-sifat otot jantung :
 Kontraktilitas
Bila sistol berkontraksi, diastol berelaksasi dan selalu ada platau ( dataran yang menyebabkan fase diastole lebih panjang dari sistol sama dengan memberi kesempatan darah tertampung lebih banyak di jantung )
 Konduktivitas
Menghantarkan rangsang / perambatan impuls
 Kontraksinya secara otomatis dan ritmis
Yaitu selalu berdenyut kecuali jika ada gangguan.
 Irritabilitas sama dengan Eksitabilitas
Kemampuan otot untuk mengadakan respon bila di rangsang, dan peka terhadap rangsang.
 Periode refrakter yang lama
- Refrakter yaitu otot kehilangan sifat irritabilitas untuk sementara
Ada dua periode refrakter :
 periode refrakter absolute, periode tidak dapat dirangsang dan tidak terjadi tetani
 periode refrakter relative, periode dapat dirangsang dengan intensitas lebih kuat dan dapat terjadi summasi kontraksi.
- Fatique yaitu otot kehilangan sifat kontraktilitas dan irritabilitas.

2.8. Sel Otot Jantung
Sel otot jantung bercabang dan mempunyai satu atau dua nuclei. Seperti sel otot sadar, otot jantung mengandung filament tebal dan tipis, walaupun tidak tersusun dalam suatu pola yang teratur. Otot jantung hanya terdapat di jantung. Otot ini bukan otot sadar, fungsinya adalah membuat jantung terus berdenyutsepanjang hidup kita. Otot jantung mendapatkan pasokan darah dari arteri koronari.

2.9. Fungsi Otot Jantung
 Sifat ritmis / otomatis
Otot jantung secara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar. Jantung dapat membentuk rangsangan ( impuls ) sendiri. Pada keadaan fisiologis sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas yang tinggi.
 Mengikuti hukum gagal atau tuntas
Bila impuls yang dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal, sebab susunan otot jantung merupakan suatu sintisium sehingga impuls jantung segera dapat mencapai semua bagian jantung. Jantung selalu berkontraksi dengan kekuatan sama. Kekuatan kontraksi dapat berubah-ubah bergantung pada factor tertentu, misalnya serat otot jantung, suhu dan hormone tertentu.
 Tidak dapat berkontraksi tetanik
Refraktor absolute pada otot jantung berlangsung sampai sepertiga masa relaksasi jantung, merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri.
 Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot
Bila seberkas otot rangka dipegang kemudian dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi dengan kekuatan tertentu. Serat otot jantung akan bertambah panjang bila volume diastoliknya bertambah. Bila peningkatan diastolic melampaui batas tertentu kekuatan kontraksi akan menurun kembali.
 Elektrofisiologi sel otot jantung
Aktivitas listrik jantung meruoakan akibat dari perubahan permeabilitas membrane sel yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membrane tersebut. Dengan masuknya ion-ion maka muatan listrik sepanjang membrane ini mengalami perubahan yang relative.
Tedapat tiga macam ion yang mempunyai fungsi penting dalam elektrofisiologi sel yaitukalium ( K ), natrium ( Na ) dan calsium ( Ca ). Kalium lebih banyak terdapat di dalam sel sedangkan kalium dan kalsium lebih banyak terdapat di luar sel.
Dalam keadaan istirahat sel-sel otot jantung mempunyai muatan positif di bagian luar sel dan muatan negative di dalam sel, ini dapat dibuktikan dengan galvanometer. Perbedaan muatan bagian luar dan dalam sel disebut dengan resting membrane potensial. Bila sel dirangsang akan terjadi perubahan muatan dalam sel menjadi positif sedangkan di luar sel menjadi negative. Proses terjadinya perubahan muatan akibat rangsangan dinamakan depolarisasi. Perbedaan tersebut akan mengalami arus listrik ( setrum ) yang akan menyebabkan depolarisasi pada daerah sebelahnya.Kemudian setelah rangsangan sel berusaha kembali pada keadaan muatan semula, proses ini dinamakan repolarisasi. Seluruh proses tersebut dinamakan potensial aksi. Potensial aksi terjadi disebabkan rangsangan listrik, kimia, mekank dan termis.
Dalam potensial aksi ini dibagi dalam lima fase :
 Fase Istirahat
Bagian luar sel jantung bermuatan positif dan bagian dalam bermuatan negative ( polarisasi ). Membrane sel lebih permeable terhadap kalium daripada natrium sehingga bagian kecil kalium merembes keluar sel dengan hilangnya kalium maka bagian dalam sel menjadi relative negative.
 Fase Depolarisasi ( cepat )
Disebabkan oleh meningkatnya permeable membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam akibatnya muatan di dalam sel menjadi positif sedangkan diluar sel menjadi negative.



 Fase Polarisasi parsial
Segera setelah terjadi depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel sehingga muatan positif di dalam sel menjadi berkurang.
 Fase Plato ( keadaan stabil )
Fase depolarisasi diikuti keadaan stabil yang agak lama sesuai dengan masa refrakter absolute dari miocard. Selama fase ini tidak terjadi perubahan muatan listrik. Terdapat keseimbangan antara ion positif yang masuk dan yang keluar aliran kalsium dan natrium ke dalam sel perlahan diimbangi dengan keluarnya kalium dari dalam sel.
 Fase Repolarisasi ( cepat )
Pada fase ini muatan kalsium dan natrium secara berangsur tidak mengallir lagi dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat sehingga kalium keluar dari sel dengan cepat. Akibatnya muatan positif dalam sel menjadi sangat berkurang sehingga pada akhirnya muatan di dalam sel menjadi relative negative dan muatan di luar sel relative positif.

2.10. Darah dan Otot Jantung
Darah yang masuk ke otot jantung hanyalah sebagian kecil saja, kalau dalam sekali berdenyuyt jantung memompa darah 75 ml, maka hanya 1/16 yang akan kembali ke jantung. Jantung memompa sebanyak 75 ml ( 1/3 gelas ) darah dipompakan, dari jumlah itu yang diperlukan jantung hanya 1 sendok teh darah yang mengandung oksigen sebanyak satu sendok teh itulah yang mengisi otot jantung. Otot jantung hanya bisa bertahan dalam udara yang murn atau 100 % oksigen, sebab itu otot jantung di kategorikan bersifat erobik.

2.11. Penyakit Otot Jantung
Penyakit otot jantung disebut dengan kardiomiopati. Kardiomiopati menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Semua tipe kardiomiopati mempunyai satu persamaan yaitu menurunkan fungsi efisiensi dari otot jantung dan menghilangkan kemampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ketika jantung tidak dapat lagi memompa darah dengan cukup untuk memenuhi keperluan tubuh maka terjadilah apa yang disebut dengan gagal jantung. Otot-otot jantung yang sebelumnya normal menjadi rusak menyebabkan kelemahan-kelemahan dinding dari ruang jantung. Segala yang dapat merusak otot jantung dapat menyebabkan kardiomiopati. Serangan jantung menyebabkan kematian dari otot jantung oleh tersumbatnya arteri koroner.

2.12. Memelihara Otot Jantung
Otot jantung diberi oksigen dan nutrient oleh darah yang disalurkan oleh sirkulasi koroner, bukan oleh darah di dalam bilik-biliknya. Sebagian besar aliran darah koroner berlangsung selama diastole, karena sewaktu diastole pembuluh koroner tertekan oleh kotraksi otot jantung. Aliran darah koroner dalam keadaaan normal berubah-ubah sesuai kebutuhan jantung akan oksigen. Aliran darah koroner dapat terganggu oleh pembentukan plak aterosklerotik, yang dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik yang keparahannya bervariasi dari nyeri dada ringan sewaktu berolahraga sampai serangan jantung yang fatal. Penyebab pasti aterosklerosis tidak diketahui, tetapi tampaknya rasio kolesterol di dalam plasma berkaitan dengan lipoprotein berdensitas tinggi ( HDL ) dibandingkan dengan lipoprotein berdensitas rendah ( LDL ) merupakan suatu factor penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar